KAJAR-Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Jika kita pahami lebih jauh lagi stunting ini menjadi sangat penting karena sangat berperan pada cetak biru kehidupan manusia terutama pada 1000 hari awal pertumbuhannya. Sekilas terilhat tinggi badannya yang pendek namun sebetulnya lebih dalam jika diteliti sebetulnya semua yang ada pada anak tersebut tumbuh tidak sempurna. Misalnya pembuluh darahnya, organ-organnya tidak tumbuh dengan semestinya.
Hari ini Kamis, 10 Juni 2021 dilaksanakan Kegiatan Rembuk Startegi dan Konvergensi Penanggulangan dan Pencegahan Stunting Kabupaten Rembang Tahun 2021. Hal ini sangat penting mengingat saat ini Kabupaten Rembang menduduki peringkat kedua setelah Kabupaten Wonosobo angka stunting di Provinsi Jawa Tengah. Dengan upaya intervensi bersama-sama seluruh stakeholder lintas sektor di kabupaten Rembang harapannya angka stunting dapat terus ditekan.
Kegiatan rembuk stunting yang diselenggarakan secara protokol kesehatan diikuti oleh seluruh stakeholder dinas, camat, kades, TP PKK, organisasi keagamaan NU dan Muhammadiyah se Kabupaten Rembang. Sebanyak 61 orang hadir secara luring di lantai IV Setda Kabupaten Rembang selebihnya 98 orang lebih hadir secara daring melalui zoom meeting.
Desa Kajar melalui SK Bupati Nomor 050/0589/2021 masuk dalam salah satu dari 27 desa lokus stunting yang ditetapkan sebagai desa Prioritas Konvergensi Intervensi Pencegahan Stunting di Kabupaten Rembang Tahun 2021. Dengan penetapan ini harapannya Desa melalui kebijakan yang ada bisa melakukan intervensi pencegahan stunting secara holistik terpadu dan berkelanjutan. Hal-hal yang bisa dilaksanakan selain penganggaran dalam APBDes adalah dengan terus meningkatkan pembinaan, pengetahuan, dan kesadaran masyarakat tentang PHBS.
Ditemui setelah pelaksanaan zoom meeting rembuk stunting Bapak Widayat, S.Pd selaku Kepala Desa Kajar mengatakan bahwa, “Upaya menekan angka stunting sebetulnya sudah dilaksanakan setiap tahun dengan menganggarkan biaya sosialisasi stunting, PMT stunting/gizi buruk, Kelas ibu hamil, Posyandu, Posbindu, Posyandu Remaja dan Lansia juga ada.”
“Namun upaya apapun yang kita laksanakan tidak akan berhasil jika tidak ada kesadaran dan dukungan dari semua masyarakat. Edukasi dan sosialisasi harus tetap digalakkan secara berkelanjutan.” imbuhnya.