Kajar (17/11/2022) – Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi di bawah 5 tahun) akibat dari kekurang gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun. Banyak faktor yang mengakibatkan anak mengalami stunting diantaranya yaitu praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum, pada masa kehamilan dan setelah melahirkan, masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ante natal care (ANC) atau pelayanan kesehatan ibu selama masa kehamilan, post natal care atau pelayanan setelah melahirkan dan pembelajaran dini yang berkualitas, masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga pada makanan bergizi dan kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
Dalam kegiatan UNNES GIAT 3 ini Universitas Negeri Semarang mewajibkan untuk adanya program stunting dikegiatan KKN yang dilakukan. Hal ini memunculkan gagasan program kerja “Edukasi Stunting dan Pelatihan Massage Baby Bersama Kelas Balita Desa Kajar”. Alasan memilih kelas balita yang ada di Desa Kajar karena pada kelas tersebut banyak ibu-ibu dan anak balita Desa Kajar yang hadir dan berkonsultasi dengan Bidan Desa. Jadi ini merupakan program kolaborasi antara mahasiswa UNNES GIAT 3 dengan Bidan Desa Kajar. Kegiatan ini terbagi menjadi 3 sesi dimana sesi pertama adalah sosialisasi terkait stunting yang dilakukan Bu Qoni selaku Bidan Desa, dilanjutkan sesi pelatihan massage baby oleh Lisa mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 Desa Kajar dengan di damping Bu Qoni, dan ditutup dengan sesi tanya jawab. Selain edukasi dan pelatihan, pada kegiatan ini juga diberikan makanan sehat untuk balita yang hadir di kegiatan ini.
Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan ibu-ibu yang memiliki balita atau yang sedang mengandung dalam upaya pencegahan stunting pada bayinya. Contoh kegiatan yang bisa dilakukan oleh ibu untuk mencegah stunting adalah dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak hamil, memberi ASI ekslusif sampai bayi berusia 6 bulan, damping ASI ekslusif dengan MPASI sehat, terus melakukan pemantauan tumbuh kembang anak, dan menjaga kebersihan lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan program kerja baby massage untuk tumbuh kembang anak. Massage adalah metode penyembuhan atau terapi kesehatan tradisional, dengan cara memberikan tekanan kepada tubuh, baik secara terstruktur, tidak terstruktur, menetap, atau berpindah tempat dengan memberikan tekanan, gerakan, atau getaran, baik dilakukan secara manual ataupun menggunakan alat mekanis.Selain itu massage tidak hanya untuk orang dewasa saja, bayi pun dapat melakukan massage. Pijat bayi dapat digolongkan sebagai aplikasi stimulasi sentuhan karena dalam pijat bayi terdapat unsur sentuhan berupa kasih sayang, perhatian, suara, pandangan mata, gerakan dan pijatan. Gerakan memijat bayi dapat dilakukan dengan teknik usapan, remasan, kocokan dan gerakan lingkar.
Dalam kegiatan kelas balita kali ini ibu-ibu sangat antusias dengan praktik massage yang dipraktikan oleh Ibu Qoni dengan panduan dari Mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 dari jurusan Fakultas Ilmu Keolahragaan. Menurut berbagai penelitian yang ada, massage baby memberikan banyak manfaat pada bayi diataranya yaitu menambah nafsu makan, melancarkan peredaran darah pada bayi, meningkatkan kualitas respon pada bayi, meningkatkan kualitas tidur pada bayi, merilekskan tubuh, melancarkan sistem pernafasan bayi, membuat bayi aktif bergerak, mempercepat pertumbuhan tulang. Harapannya dengan adanya edukasi stunting dan pelatihan massage baby memberikan banyak manfaat untuk ibu-ibu Desa Kajar yang sedang hamil dan memiliki balita.