KAJAR (11/11/2022)- Seiring dengan kemajuan teknologi, penyebaran informasi kini tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Kemajuan teknologi memberikan banyak dampak di kehidupan sehari-hari baik berdampak positif ataupun negatif. Salah satu dampak negatif dari kemajuan teknologi terutama dibidang informasi adalah fenomena munculnnya berita HOAX. HOAX menggambarkan suatu berita bohong yang mampu menyesatkan persepsi manusia. Munculnya berita HOAX ini mengakibatkan keresahan dan kekhawatiran di lingkungan masyarakat. Fenomena HOAX yang saat ini terjadi di Indonesia terjadi karena masyarakat memiliki kemudahan akses di berbagai informasi terutama dari internet tanpa memilah dan memastikan kebenaran informasi tersebut. Berita HOAX yang tersebar berisi hal negatif yang bersifat menghasut dan fitnah sehingga akan menimbulkan opini negatif. Opini negatif dari HOAX ketika diterima di lingkungan masyarakat akan menyulut provokasi, kebencian, kemarahan yang nantinya akan menimbulkan perpecahan di lingkungan tersebut. Penyebaran berita HOAX bukan hanya menyasar usia atau kalangan tertentu melainkan semua lapisan masyarakat sehingga perlu adanya edukasi ke setiap lapisan masyarakat terkait berita HOAX yang menyebar di lingkungan tersebut.
Berdasarkan informasi yang didapatkan setelah observasi masih mendapati adanya masyarakat yang mudah mempercayai berita yang beredar tanpa memastikan kebenaran berita tersebut. Hal inilah yang mendasari mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 melakukan kegiatan “Campaign Anti HOAX Bersama UNNES GIAT 3 X Posyandu Remaja Desa Kajar” dengan tujuan memberikan edukasi tentang bahayanya berita HOAX jika menyebar di lingkungan masyarakat. Alasan lebih melibatkan remaja dalam sosialisasi ini karena remaja adalah lapisan paling rentan terkena HOAX apalagi remaja saat ini baru senang-senangnya menikmati kemajuan teknologi yang berkembang pesat di Indonesia. Program kerja ini di dukung penuh oleh Ketua TP PKK Desa Kajar dan Bidan Desa serta POKJA IV. “Sosialisasi ini sangat berguna untuk para remaja Desa Kajar, soalnya memang sekarang ini hampir 24 jam anak-anak berpegangan pada HP, jadi sangat rentan mereka terkena HOAX apalagi remaja-remaja sekarang sudah ahlinya dalam sosial media” kata Ibu Wahyu Tri Utami selaku Ketua TP PKK Desa Kajar. Sosialisasi tersebut juga di sambut dengan baik dan antusias dari remaja-remaja yang hadir di dalam kelas posyandu remaja di Balai Desa Kajar.
Banyak cara yang bisa digunakan untuk terhindar dari penyebaran berita HOAX diantaranya dengan meningkatkan kehati-hatian dalam berita atau artikel yang memiliki judul provokatif, lebih cermat dalam melihat alamat situs (website) dari berita atau artikel yang dibaca, periksa fakta dan cek keaalian foto bisa melalui google images dan mafindo, melibatkan diri dalam grup-grup atau komonitas anti hoax yang ada. Selain itu jika sudah mengetahui berita tersebut HOAX, kita dapat melakukan pencegahan penyebarannya supaya tidak makin meluas di media sosial terutama. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran berita HOAX di masyarakat yaitu untuk berita HOAX yang didapat dari facebook, twitter atau instagram bisa gunakan fitur report, apabila berita HOAX didapat dari google bisa gunakan fitur feedback, dan untuk para pengguna internet jika menemukan berita HOAX bisa langsung mengadukan ke Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan mengirimkan email ke [email protected].
Rentetan kegiatan dari sosialisasi tersebut dimulai dengan pegukuran tinggi badan, berat badan dan tensi darah dari remaja yang datang dilakukan oleh bidan desa dan POKJA IV, di lanjutkan dengan sosialisasi terkait HOAX dan pencegahannya yang diisi oleh mahasiswa KKN UNNES GIAT 3 yaitu Hayat Setiawan dan ditutup dengan motivasi semangat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi untuk remaja-remaja yang ada di desa yang disampaikan oleh Ahmad Habib Al Fikry. Harapannya dengan adanya edukasi cegah HOAX terutama di kalangan remaja mampu menghambat dan memberi pemahaman terkait bahaya berita HOAX sehingga nantinya informasi yang berkembang di masyarakat adalah informasi yang terbukti kebenarannya.