Kajar, Hasil Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menyatakan bahwa masalah gigi terbesar di Indonesia adalah gigi rusak/berlubang/sakit (45,3%). Gigi berlubang dapat disebabkan oleh beberapa alasan salah satunya kurangnya pengetahuan dasar masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut. Untuk itu kegiatan edukasi dan sosialisasi kesehatan gigi di desa Kajar memegang peranan penting terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga giginya agar bertahan lama. Kamis, (09/03/2023).
Pokja IV TP PKK Desa Kajar melaksanakan edukasi kesehatan gigi balita melalui sosialisasi yang diwujudkan secara berkesinambungan yang bertujuan untuk merubah perilaku dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan yang tidak sehat ke arah perilaku yang sehat sehingga tercapainya suatu pengertian yang baik mengenai kesehatan gigi dan mulut balita.
Hadir sebagai narasumber, drg. Irma Rosalina yang didampingi bidan desa Ibu Siti Koni’ah dari Puskesmas Lasem. Irma menyatakan bahwa sosialisasi kesehatan gigi pada setiap anak berbeda, hal ini disesuaikan dengan tingkat umur anak. Dalam penyampaian penyuluhan, komunikasi sangat penting karena jika pesan yang disampaikan tidak mengenai sasaran maka sosialisasi tidak akan berhasil.
Edukasi atau sosiasiasi menjadi alternatif peningkatan pengetahuan di masyarakat terutama bagi ibu. Pengetahuan ibu tentang kesehatan gigi dan mulut dapat mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut yang akan terjadi pada anak sehingga pencegahan dapat dilakukan dari awal.